Keterangan:::

Kamis, 05 Mei 2011

SISTEM KELISTRIKAN

Mengenal Sistem Kelistrikan Mobil

Pernah merasa kesetrum di mobil? Bisa jadi enggak pernah. Kalaupun pernah pasti cuek saja lantaran nyengatnya nyaris enggak terasa. Tetapi tahu enggak sistem listrik di dalam mobil tidak boleh dianggap enteng?
   

SISTEM kelistrikan mobil memang tidak sekuat listrik  di rumah. Sumbernya saja -- aki -- cuma menghasilkan tegangan sebesar 12 volt. Bandingkan dengan listrik di rumah yang tegangannya mencapai 220 volt. Jelas tidak bakal ada yang mau main-main dengan ini. Salah sedikit saja bisa berabe akibatnya.
Tetapi, jangan dikira tegangan listrik pada mobil yang cuma 12 volt tidak berbahaya. Belum lama ini pada sebuah milis penggemar otomotif ramai dibahas soal kebakaran yang terjadi pada plafon mobil. Kebakaran ini disebabkan oleh hubungan singkat alias korslet di kabel lampu kabin.
Setelah diselidiki ternyata pemilik mobil baru saja mengganti lampu kabin standar dengan yang lebih keren. Tetapi secara enggak disangka terjadi kesalahan saat melakukan instalasi kabel-kabelnya. Akibatnya percikan api yang timbul selama terjadinya korslet akhirnya menimbulkan kobaran api yang besar.
Kecil-kecil tetapi Dahsyat
Kejadian di atas menunjukkan bahwa masih ada pemilik mobil yang tidak waspada dengan sistem kelistrikan mobil. Mereka tidak berhati-hati dan punya perhatian ekstra ketika melakukan penggantian aksesoris yang berhubungan dengan listrik. Mungkin banyak juga di antara kita yang kurang tanggap terhadap bahaya listrik di mobil kendati voltasenya kecil. Penyebabnya tidak jauh berbeda, hanya 12 volt, mobil Anda bisa terbakar.
Tetapi ingat, 12 volt itu cuma angka yang tertera pada bodi aki. Yang seharusnya diketahui adalah angka yang kayaknya kecil ini punya energi yang dahsyat. Sumbernya adalah dari larutan kimia yang terdapat di dalamnya.
Penyebabnya adalah cairan aki. Sebuah aki berisikan cairan yang namanya accu zuur (asam sulfat pekat). Cairan ini  punya sifat elektrolit alias mengantarkan listrik. Nah, dalam sebuah aki, selain digunakan sebagai pengantar listrik, cairan ini berfungsi pula untuk menyimpan energi listrik yang besar.
Kalau disebut-sebut aki menghasilkan listrik sebenarnya itu adalah energi yang tersimpan. Energi ini adalah akibat dari reaksi antara cairan elektrolit dengan lempengan logam di dalam sel aki. Reaksi ini menghasilkan pergerakan ion di lempengan besi yang akhirnya menimbulkan energi listrik yang lumayan gede.
Yang jelas reaksi kimia yang terjadi tadi sangat berbahaya. Pasalnya, reaksi yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan energi listrik yang terkumpul banyak sekali. Makanya ada yang bilang kalau sebuah aki -- hampir mirip dengan senjata terisi yang sudah siap terkokang. Tinggal dipicu sedikit saja bisa mengeluarkan ledakan yang dahsyat. Itu sebabnya mesin mobil bertenaga besar sekalipun bisa distarter.
Bayangkan bagaimana jadinya kalau energi listrik seperti tadi menyengat kita. Tentu akibatnya bakal fatal. Untungnya selama kita di dalam mobil enggak pernah kejadian kena sengat listrik yang besar. Pasalnya, arus pada sistem kelistrikan mobil disalurkan dengan baik (ground). Kalau tidak demikian mungkin ceritanya bakal lain.
Perlu Perhatian
Jika dihubungkan dengan kejadian di atas, kira-kira bisa ditebak, apa penyebabnya. Instalasi aksesoris baru pada sistem kelistrikan mobil wajib hukumnya dan disertai dengan sistem ground yang baik. Pasalnya kalaupun ada kesalahan saat instalasi, akibat yang fatal bisa diminimalisasi. Misalkan terjadi korslet, energi listrik yang tidak bisa tersalurkan tidak bakal menumpuk terlalu besar.
Percikan api dari kabel lampu kabin yang akhirnya membakar plafon mobil tadi adalah contoh energi listrik yang enggak tersalurkan dengan baik. Makanya kalau ingin memasang aksesoris baru pada sistem kelistrikan mobil, hal-hal kecil seperti ini jangan sampai terlewatkan.
Apa saja yang mesti diperhatikan kalau ingin pasang instalasi baru? Pertama, pastikan pemasangan kabel-kabel tidak ada yang salah. Perhatikan tiap sambungan yang ada. Pemisahannya harus sempurna agar wnggak terjadi kemungkinan korslet. Setelah itu, jangan sampai ada sambungan yang dibiarkan terbuka sehingga bagian dalam kabel terlihat. Tutup pakai isolasi setiap kali selesai mengerjakan sambungan kabel.
Kedua, perhatikan bagian kabel yang terhubung dengan ground. Pastikan jangan sampai instalasi yang baru dilakukan enggak ada ground-nya. Jika bingung mencari sambungan yang mengarah ke ground, hubungkan saja kabelnya dengan bodi mobil. Asal diketahui bahwa seluruh bodi mobil yang terbuat dari pelat logam merupakan ground yang baik.
Ketiga, kalau yakin menemukan kabel yang terhubung dengan ground, lakukan pengecekan pada sekering instalasi. Pastikan kapasitas sekering sesuai dengan kapasitas daya listrik yang dibutuhkan. Jangan sampai lebih kecil atau lebih besar dari kebutuhan. Kalau lebih kecil sekering bakal sering putus. Sebaliknya kalau lebih besar sangat berbahaya sekiranya terjadi korslet.
Nah, jangan anggap enteng sistem kelistrikan di dalam mobil. Apalagi kalau ingin menambah aksesoris baru dan mengerjakan instalasinya sendiri. Sebaiknya mengetahui persis dulu bagaimana sistem kelistrikan yang ada pada mobil. Lantas kalau enggak yakin lebih baik dibawa ke ahlinya atau para mekanik bengkel. Tetapi sekaligus harus tetap memperhatikan cara kerja mereka agar tahu jika di kemudian hari ada masalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar