Keterangan:::

Minggu, 08 Mei 2011

Sistem Rem poda mobil


Sistem Rem poda mobil

brakelayout.jpg
Sistem rem pada kendaraan merupakan salah satu komponen penting keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya, dan ini penting sekali dalam pekerjaan membongkar, memeriksa, menyetel dan memperbaiki serta merakitnya dengan secermat mungkin. Adapun fungsi dari sistem rem itu sendiri adalah :
1.        Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.
2.        Mengontrol kecepatan selama berkendara.
3.        Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.
buku_informasi0004.jpgbuku_informasi0005.jpg
Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi. Sistem rem mobil diklasifikasikan berdasar :
  • Lokasi pemasangan : pada roda (wheel brake) dan Propeller shaft (center brake)
  • prosedur operasi : Manual type (parking brakes) dan foot pressure brakes (servis brakes)
  • Kontruksi : Internal expansion (drum brakes), external expansion, Disk brakes
  • Mekanisme : Mechanikal types, Hydraulic types, Pneumatic Types, Vacuum types, Exhaust brakes.
Sistem rem hidraulis
Sistem rem hidraulis adalah sistem rem yang mekanisme pemindahan tenaga dari pengemudi menggunakan media fluida (cairan/minyak) untuk melakukan pengereman pada roda. Komponen utama dari sistem rem hidraulis terdiri dari Brake pedal, brake booster, master cylinder, brake pipe, proportioning valve, caliper(tipe disk brake), wheel cylinder (tipe drum brake).
brksconv.jpg
Brake booster
Pada mobil untuk melakukan pengereman pada keempat roda hanya dilakukan pada satu brake pedal, sehingga dapat anda bayangkan betapa beratnya kerja brake pedal untuk memperbesar tekanan dari pengemudi. Oleh sebab itu dibutuhkan komponen tambahan yaitu brake booster yang berfungsi untuk memperingan kerja pedal dengan meningkatkan tenaga pengemudi empat sampai lima kali lipat memanfaatkan kevakuman intake manifold pada saat mesin hidup.
Prinsip kerja brake booster memanfaatkan tenaga kevakuman yang di hasilkan oleh intake manifold pada saat mesin hidup, Seperti yang terdapat pada gambar diatas, terdapat 2 chamber (vacuum chamber dan Variable pressure chamber) pada booster yang masing-masing dipisahkan oleh diaphragm. Input shaft(operating rod) berhubungan dengan brake pedal dan mengatur buka tutupnya atmospheric vacuum port yang berhubungan dengan variable pressure chamber. Fulcrum plate menempel pada diaphragm ditahan oleh spring dan berhubungan dengan master cylinder push rod. Kemudian Vacuum connection berhubungan dengan selang vacuum ke intake manifold.
Secara sederhana kerja brake booster yaitu…pada saat mesin hidup vacuum chamber akan terjadi kevakuman karena vacuum chamber dan variable pressure chamber tidak terbuka maka diapragm tidak akan mendorong fulcrum plate. to be  continued dulu yah……..
POWER STEERING
Posted on Maret 27, 2008 by liecklongley
Power steering merupakan salah satu pengembangan dari sistem kemudi yang fungsinya untuk mengurangi daya pengemudian, sehingga dapat memperingan operasi steering wheel. Daya pengemudian (steering effort) umumnya 20 N sampai 39 N, beberapa sistem memasukan pertimbangan khusus untuk mengurangi steering effort selama pengoperasian kecepatan rendah dan meningkatkan steering effort selama pengoperasian kecepatan tinggi.

Penggunaan power steering memberikan beberapa keuntungan seperti :
1.        mengurangi steering effort
2.        Kestabilan yang sangat tinggi selama pengemudian
3.        Mengurangi guncangan dari ketidak rataan permukaan jalan yang di salurkan pada steering wheel.
Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe hidraulis yang menggunakan tenaga mesin, dan yang lainnya menggunakan motor listrik atau biasa di sebut Electric Power Steering (EPS). Pada power steering yang menggunakan tenaga mesin , tenaga mesin di pakai untuk menggerakkan pompa, sedangkan pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa digerakkan oleh motor listrik. Keduanya sama – sama bertujuan untuk membangkitkan tekanan hidraulis yang dipakai untuk menggerakkan torak pada power cylinder dan memberikkan tambahan tenaga pada pinion dan rack.
Syarat sebuah power steering harus sesuai dengan gaya pengemudian dimana pada saat kecepatan rendah usaha pengemudian harus lebih rendah (ringan) dan semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka usaha yang diperlukan untuk pengemudian harus semakin kecil. Untuk memperoleh gaya kemudi yang sesuai, beberapa mobil memiliki power steering dengan peralatan khusus yang dipasang pada pompa (vane pump) atau gear housing.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada gear housing merupakan tipe power steering dengan sensor kecepatan kendaraan, dimana kecepatan kendaraan dideteksi dengan speed sensor dan tekanan fluida yang bekerja pada pompa akan berubah ubah berdasarkan sensor kecepatan.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump merupakan tipe pwer steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume aliran fluida diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan berkurang.
Peralatan power steering hidraulis terdiri dari :
1.        Vane pump yang berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidraulis dan di gerakkan oleh mesin atau motor listrik. Pada bagian vane pump terdiri dari pump body, pump reservoir, flow control valve dan Idle up mechanism.vane.jpg
2.        Control Valve yang ditempatkan pada gear housing dan berfungsi untuk mengatur dan mengontrol tekanan hidraulis yang akan di salurkan ke power cylinder, control valve ini di atur oleh main shaft yang digerakkan oleh steering wheel. Jenis control valve ada tiga jenis yaitu Flapper valve type (untuk tipe recirculating ball), Rotary valve type dan Spool valve type (untuk tipe rack n pinion).
  1. Power cylinder berfungsi untuk mengubah tekanan hidraulis menjadi gerakan mekanis dengan cara meneruskan tekanan hidraulis dari control valve ke rack end (steering lingkage).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar